Kamis, 05 Oktober 2017

PROMO GRATIS POMPA SHIMIZU DIPERPANJANG HINGGA BULAN AKHIR OKTOBER 2017

DAPATKAN SEGERA HADIAH LANGSUNG TANPA SYARAT !!!

Beli Solar SUN HOT Water Heater Gratissss Pompa Air Listrik Otomatis
SHIMIZU PS - 135 E




Detail produk dari Shimizu Pompa Sumur Dangkal - PS 135 E

Inovasi terbaru SHIMIZU menghadirkan keistimewaan pompa air keluarga dengan type sumur dangkal yang memiliki kemampuan daya hisap hingga 11m. Total head hingga 40m dan hemat listrik, sangat cocok untuk rumah Anda yang bertingkat dua.
Daya Hisap                 :  9 meter
Daya Dorong              : 24 meter                                                    
Daya Output Listrik  : 125 watt
Daya Input Start       : 300 watt
Total Head                : 33 meter
Kapasitas                  : 33 Liter/menit
Diameter Pipa           : 1" &  1"
Otomatis                   : Ya

Silahkan Dilihat Price List SUN HOT kami :

Solar SUNHOT Type L 8 alur (Tangki dalam dan luar full Stainless Steel)
Type
Kapasitas
Panel
Harga
Discount
Harga Netto
SS 110 L
110 Liter
1 Panel
Rp 16.192.000
Rp 2.112.000
Rp 14.080.000
SS 125 L
125 Liter
1 Panel
Rp 17.583.000
Rp 2.293.500
Rp 15.290.000
SS 150 L
145 Liter
1 Panel
Rp 20.286.000
Rp 2.646.000
Rp 17.640.000
SS 180 L
180 Liter
1 Panel
Rp 23.805.000
Rp 3.105.000
Rp 20.700.000
SS 200 L
200 Liter
2 Panel
Rp 26.680.000
Rp 3.480.000
Rp 23.200.000
SS 300 L
300 Liter
2 Panel
Rp 28.376.250
Rp 3.701.250
Rp 24.675.000

Solar SUNHOT Type LX 13 alur (Tangki dalam dan luar full Stainless Steel)
Type
Kapasitas
Panel
Harga
Discount
Harga Netto
SS 125 LX
125 Liter
1 Panel
Rp 17.940.000
Rp 2.340.000
Rp 15.600.000
SS 150 LX
145 Liter
1 Panel
Rp 21.275.000
Rp 2.775.000
Rp 18.500.000
SS 180 LX
180 Liter
1 Panel
Rp 24.380.000
Rp 3.180.000
Rp 21.200.000
SS 200 LX
200 Liter
2 Panel
Rp 27.715.000
Rp 3.615.000
Rp 24.100.000
SS 300 LX
300 Liter
2 Panel
RP 29.785.000
Rp 3.885.000
Rp 25.900.000

Solar SUNHOT Type Indirect Heating ILX 15 alur (Tangki dalam dan luar full Stainless Steel)

Type
Kapasitas
Panel
Harga
Discount
Harga Netto
SS 110 ILX
110 Liter
1 Panel
Rp 17.825.000
Rp 2.325.000
Rp 15.500.000
SS 125 ILX
125 Liter
1 Panel
Rp 20.700.000
Rp 2.700.000
Rp 18.000.000
SS 150 ILX
145 Liter
1 Panel
Rp 23.805.000
Rp 3.105.000
Rp 20.700.000
SS 180 ILX
180 Liter
1 Panel
Rp 27.025.000
Rp 3.525.000
Rp 23.500.000
SS 200 ILX
200 Liter
2 Panel
Rp 33.465.000
Rp 4.365.000
Rp 29.100.000
SS 300 ILX
300 Liter
2 Panel
Rp 35.305.000
Rp 4.605.000
Rp 30.700.000

Info lebih lanjut hubungi :  
 PT. MANKAR DWIASTA INSTALASINDO
 Rukan Pusat Bisnis Daan Mogot Baru
 Jl. Tampak Siring Blok KJD No. 6 Jakarta Barat 11840
 Telp : (021) 54375027 – 28                                     
 Fax  : (021) 54373956


atau bisa hubungi kami via Whatapps : 08989 8057 69

email : mankardwiasta@gmail.com

website : solarsunhot.com

Promo ini berlangsung sampai OKTOBER 2017.

Rabu, 27 September 2017

Cara Tepat Memilih Pemanas Air Tenaga Surya Sesuai Dengan Kebutuhan

     Sebelum membeli alat elektronik seperti pemanas air, alangkah baiknya untuk mempertimbangkan mulai dari spesifikasi, harga, kemampuan serta sesuai dengan kondisi tempat tinggal Anda. kebutuhan akan pemanas air pada masa kini bukan hanya sekedar gaya hidup, akan tetapi lebih cenderung pada fungsinya yang dapat dimanfaatkan untuk memanaskan air dengan instan, tertutama pada kebutuhan rumah tangga.
Memilih alat pemanas air tenaga surya (solar water heater) sebaiknya mempertimbangkan beberapa faktor agar bisa sesuai dengan kebutuhan sehingga berfungsi dengan baik serta efektif.



Menggunakan pemanas air tenaga surya tentunya akan lebih murah untuk perhitungan jangka panjangnya sebab sumber daya yang dipakai berasal dari alam dan akan selalu tersedia secara terus menerus sebab kebetulan negera Indonesia berada pada wilayah iklim tropis.
Dengan demikian kebutuhan air panas juga lebih mudah didapatkan kapan saja tanpa perlu memasak ataupun tergantung dengan pasokan sumber daya listrik.


Tips tepat memilih pemanas air tenaga surya sesuai kebutuhan :
Berikut ini adalah beberapa tips yang tepat ketika anda hendak menentukan atau memilih unit mesin solar water heater yang efisien sesuai dengan kebutuhan.

# 1 Menghitung Kebutuhan  Pemakaian atau Kapasitas Air

Perhitungkan terlebih dahulu untuk keperluan apa saja air panas dirumah anda, apakah hanya untuk kebutuhan mandi dan berapa jumlah kamar mandi yang akan dipasangkan air panas.
Selain itu yang perlu diperhatikan lagi adalah berapa banyak penghuni rumah yang akan menggunakan air panas setiap harinya. Misalkan jika 2-3 orang bisa menggunakan pemanas air tenaga dengan kapasitas 110 liter, 3-5 orang menggunakan 150 liter, 5-7 orang menggunakan 180 atau 200 liter, sedangkan untuk 7-10 orang bisa menggunakan water heater dengan kapasitas 300 liter.
Apabila perhitungannya sudah dipahami maka resiko kekurangan stok air panas tidak akan terjadi dirumah anda.

# 2 Sesuaikan dengan Budget Dana Anda.

Selanjutnya adalah harus menyesuaikan dengan dana atau budget yang tersedia sebab faktor ini juga akan menentukan efisiensi penggunaan pemanas air dirumah anda.
Harga solar water heater dipasaran sangat variatif mulai dari yang mahal hingga yang murah semuanya tersedia namun perlu diketahui bahwa jangan terpaku dengan harga namun carilah informasi yang akurat mengenai kualitas dan garansi nya.
Contoh untuk produk Solar SUN HOT yang menghadirkan pemanas air tenaga surya dengan harga mulai harga 14 jutaan dengan kapasitas 110 liter dan sudah dilengkapi dengan backup heater, promo ini sudah ditambah lagi dengan gratis biaya pemasangan serta pengiriman untuk wilayah JABODETABEK.

# 3 Menetukan lokasi pemasangan

Peralatan pemanas air tenaga surya mutlak memerlukan cahaya matahari yang cukup untuk menghasilkan energy panas sepanjang hari.
Untuk itu memperhatikan lokasi dimana unit solar water heater akan dipasang sebaiknya direncanakan sejak awal yang umunya pemanas air solar memiliki 2 jenis yaitu:
  1. Pemansangan di atap (genteng)
  2. Pemasangan pada dak (balkon)

Untuk hasil terbaik, atap rumah Anda harus menerima sinar matahari langsung antara jam  10.00 hingga 16.00. Biasanya untuk tahap ini akan dilakukan survey terlebih dahulu oleh teknisi produknya agar unit pemanas air dapat menghasilkan panas secara optimal.

#4 Lakukan Service Berkala (Maintenance)

Apabila telah selesai proser pemasangan hingga sudah beroperasional dengan baik, maka penting pula untuk melakukan perawatan secara berkala.
Hal ini bertujuan agar pemanas air dapat selalu beroperasi optimal dan efisien terutama pada bagian kolektor bersih dan tidak berbayang, kolektor ini harus dipastikan terhubung dengan kencang ke atap, selain itu pipa dan kabel juga terhubung dengan baik tanpa ada indikasi kerusakan serta posisi penopang harus selalu kokoh.
Untuk Konsultasi Mengenai Pemasangan Pemanas Air Tenaga Surya Matahari bisa berkunjung ke Toko atau Dealer kami di :
Rukan Pusat Bisnis Daan Mogot Baru
Jalan Tampak Siring Blok KJD No.6
Kalideres, Jakarta Barat 11840
Telp : (021) 54375027 – 28                                     
Fax  : (021) 54373956

atau bisa hubungi kami via Whatapps :08989 8057 69

email : mankardwiasta@gmail.com

website : solarsunhot.com 

Senin, 25 September 2017

Mengenali Pengertian Korosi dan Memilih Material yang Tahan Lama untuk Pemanas Air Matahari

Pengertian Korosi

Korosi adalah peristiwa perusakan logam oleh karena terjadinya reaksi kimia antara logam dengan zat-zat di lingkungannya membentuk senyawa yang tak dikehendaki.
Contoh peristiwa korosi antara lain karat pada besi, pudarnya warna mengkilap pada perak, dan munculnya warna kehijauan pada tembaga. Reaksi kimia yang terjadi termasuk proses elektrokimia di mana terjadi reaksi oksidasi logam membentuk senyawa-senyawa oksida logam ataupun sulfida logam.

Korosi pada Besi (Perkaratan)

Proses korosi pada besi dapat dibagi menjadi dua reaksi redoks terpisah, antara lain:

Proses hilangnya besi

Bagian besi yang hilang umumnya adalah bagian besi yang mengalami kontak dengan air. Bagian ini disebut daerah anode, sebagaimana reaksi oksidasi besi terjadi:
Fe(s) \longrightarrow Fe^{2+}(aq) + 2e^-
.
E_{red}^{\circ} = -0,44 V
Ketika atom-atom Fe kehilangan elektron, terbentuklah cekungan di bagian hilangnya besi tersebut. Selanjutnya, elektron-elektron yang terlepas tersebut akan mengalir ke bagian dengan konsentrasi oksigen tinggi yang umumnya terletak di tepi tetesan air tempat terbentuknya cekungan. Bagian ini disebut daerah katode, di mana elektron yang terlepas dari atom besi mereduksi O2:
O_2 (g) + 2H_2O (l) + 4e^- \longrightarrow 4 OH^- (aq)
.
E_{red}^{\circ} = +0,40 V
atau
O_2 (g) + 4H^+ (aq) + 4e^- \longrightarrow 2H_2O (l)
.
E_{red}^{\circ} = +1,23 V
Pada umumnya, reaksi reduksi yang terjadi adalah reaksi reduksi oksigen dengan H+, sebagaimana medium terjadinya korosi cenderung bersifat asam dan reaksi reduksi dalam suasana asam cenderung lebih spontan, sebagaimana potensial reduksinya lebih besar (+1,23 V). Ion H+ berasal dari asam H2CO3 yang terbentuk dari reaksi pelarutan karbon dioksida dalam uap air di udara.
Jadi, keseluruhan reaksi hilangnya besi, tanpa reaksi pembentukan karat, yaitu:
2Fe(s) + O_2 (g) + 4H^+ (aq) \longrightarrow 2Fe^{2+} (aq) + 2H2O (l)
.
E_{red}^{\circ} = +1,67 V

Proses pembentukan karat

Karat besi, Fe2O3∙nH2O yang merupakan senyawa padatan yang berwarna coklat kemerahan, terbentuk pada reaksi redoks yang berbeda dengan reaksi sebelumnya. Ion-ion Fe2+ yang terbentuk pada daerah anode terdispersi dalam air dan bereaksi dengan O2 membentuk Fe3+ dalam karat. Keseluruhan reaksi pada proses ini adalah:
2Fe^(2+) (aq) + \frac{1}{2} O_2 (g) + (2+n)H_2O (l) (aq) \longrightarrow Fe_2O_3 \cdot nH2O (s) + 4H^+ (aq)
Secara keseluruhan, jika persamaan reaksi hilangnya besi dengan reaksi pembentukan karat dijumlahkan maka diperoleh:
2Fe(s) + frac{3}{2} O_2 (g) + nH2O (l) \longrightarrow Fe_2O3 \cdot nH2O (s)
reaksi korosi pada besi

Faktor Penyebab Korosi Pada Besi (Faktor-faktor yang Mempengaruhi)

1. Konsentrasi H2O dan O2

Dalam kondisi kelembaban yang lebih tinggi, besi akan lebih cepat berkarat. Selain itu, dalam air yang kadar oksigen terlarutnya lebih tinggi, perkaratan juga akan lebih cepat. Hal ini sebagaimana air dan oksigen masing-masing berperan sebagai medium terjadinya korosi dan agen pengoksidasi besi.

2. pH

Pada suasana yang lebih asam, pH < 7, reaksi korosi besi akan lebih cepat, sebagaimana reaksi reduksi oksigen dalam suasana asam lebih spontan yang ditandai dengan potensial reduksinya lebih besar dibanding dalam suasana netral ataupun basa.

3. Keberadaan elektrolit

Keberadaan elektrolit seperti garam NaCl pada medium korosi akan mempercepat terjadinya korosi, sebagaimana ion-ion elektrolit membantu menghantarkan elektron-elektron bebas yang terlepas dari reaksi oksidasi di daerah anode kepada reaksi reduksi pada daerah katode.

4. Suhu

Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi. Hal ini sebagaimana laju reaksi kimia meningkat seiring bertambahnya suhu.

5. Galvanic coupling

Bila besi terhubung atau menempel pada logam lain yang kurang reaktif (tidak mudah teroksidasi, potensial reduksi lebih positif), maka akan timbul beda potensial yang menyebabkan terjadinya aliran elektron dari besi (anode) ke logam kurang reaktif (katode). Hal ini menyebabkan besi akan lebih cepat mengalami korosi dibandingkan tanpa keberadaan logam kurang reaktif. Efek ini disebut juga dengan efek galvanic coupling.

Cara Mencegah Korosi pada Besi

1. Menggunakan lapisan pelindung untuk mencegah kontak langsung dengan H2O dan O2

Contoh lapisan pelindung yang dapat digunakan, antara lain lapisan cat, lapisan oli dan gemuk, lapisan plastik, dan pelapisan logam lain, seperti Sn, Zn, dan Cr. Pada pelapisan cat dan pelapisan plastik, bila cat tergores/terkelupas atau plastik terkelupas, korosi akan mulai terjadi bagian yang terpapar dengan udara tersebut. Pada pelapisan dengan oli dan gemuk, perlu dilakukan pengolesan secara berkala.
Pada pelapisan timah (tin plating), timah lebih tahan korosi (kurang reaktif) dibanding besi, di mana potensial reduksi besi lebih negatif (E° Fe = −0,44 V; E° Sn = −0,14 V). Namun, sebagaimana efek galvanic coupling, apabila lapisan timah tergores, maka timah justru akan mempercepat korosi pada besi. Pelapisan timah umumnya dilakukan pada kaleng-kaleng kemasan. Pelapisan timah umumnya digunakan pada kaleng-kaleng kemasan dengan tujuan agar kaleng-kaleng bekas cepat rusak dan hancur.
Pada pelapisan zink (galvanisasi), zink lebih reaktif dibanding besi (E° Fe = −0,44 V; E° Sn = −0,76 V). Berbeda dengan timah, bila lapisannnya tidak utuh, zink masih dapat melindungi besi dari korosi. Hal ini terjadi sebagaimana terbentuknya sel elektrokimia dengan zink sebagai anode yang teroksidasi dan besi sebagai katode. Mekanisme perlindungan ini disebut perlindungan katode. Pelapisan zink umumnya digunakan pada besi penopang konstruksi dan pipa besi.
Pada pelapisan kromium (chrome plating), kromium lebih reaktif dibanding besi (E° Fe = −0,44 V; E° Cr = −0,74 V). Sama seperti zink, mekanisme perlindungan katode juga terjadi pada pelapisan kromium meskipun ada lapisan kromium yang rusak. Pelapisan kromium umumnya digunakan pada ketel, setang, dan bemper mobil.

2. Menggunakan perlindungan katode

a. Menggunakan logam lain yang lebih reaktif sebagai anode korban

Logam lain yang lebih reaktif dari besi, seperti Zn, Cr, Al, dan Mg, akan berfungsi sebagai anode korban yang menyuplai elektron yang digunakan untuk mereduksi oksigen pada katode besi. Metode perlindungan katode ini dapat dilakukan dengan pelapisan seperti pada galvanisasi dan chrome plating ataupun dengan hanya menghubungkan logam anode korban dengan besi. Sebagai contoh, pipa besi yang ditanam di bawah tanah dan badan kapal laut umumnya dihubungkan dengan batang magnesium. Magnesium akan berfungsi sebagai anode korban dan besi menjadi katode yang terlindungi dari korosi (E° Fe = −0,44 V; E° Cr = −2,37 V). Batang magnesium tersebut harus diganti secara berkala.
cara mencegah korosi dengan anode mg

b. Menyuplai listrik dari luar

Untuk melindungi tangki besi bawah tanah juga dapat digunakan anode inert seperti grafit yang dihubungkan dengan sumber listrik. Elektron dari sumber listrik akan mengalir ke anode, lalu oksidasi yang terjadi di anode akan melepas elektron yang akan mengalir menuju katode tangki besi melalui elektrolit tanah.
Lalu Apakah Material yang Bagus dan Tahan Lama supaya tidak terjadi korosi (perkaratan) ???
Jawabannya adalah Stainless Steel !!
Mengapa demikian ???
Baja nirkarat atau baja tahan karat atau lebih dikenal dengan stainless steel adalah material yang mengandung senyawa besi dan setidaknya 10,5% Kromium untuk mencegah proses korosi (pengaratan logam). Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film oksida Kromium yang menghalangi proses oksidasi besi (Ferum).

Klasifikasi

  1. 12-14% kromium(Cr), di mana sifat mekanik bajanya sangat tergantung dari kandungan unsur karbon (C).
  2. Baja dengan pengerasan lanjut, 10-12% Kromium(Cr), 0.12% Karbon (C) dengan sedikit tambahan unsur-unsur Mo, V, Nb, Ni dengan kekuatan tekanan mencapai 927 Mpa dipergunakan untuk bilah turbin gas.
  3. Baja kromium tinggi, 17%Cr, 2,5% Ni. Memiliki ketahanan korosi yang sangat tinggi. Dipergunakan untuk poros pompa, katup dan fitting yang bekerja pada tekanan dan temperatur tinggi tetapi tidak cocok untuk kondisi asam.
  4. Magnet tidak dapat menempel pada bahan stainless steel.

Mengapa sebut stainless steel atau baja tahan karat, dan mengapa stainless steel tidak berkarat ? Disebut sebagai baja tahan karat (stainless steel) karena jenis baja ini tahan terhadap pengaruh oksigen dan memiliki lapisan oksida yang yang stabil pada permukaan baja. Artikel ini membahas pengertian stainless steel, jenis dan macam stainless steel serta karakteristik stainless steel.
Stainless steel bisa bertahan dari pengaruh oksidasi karena mengandung unsur chromium lebih dari 10,5%, unsur chromium ini yang merupakan pelindung utama baja dalam stainless steelterhadap gejala yang di sebabkan kondisi lingkungan.
Stainless steel di bagi dalam beberapa kelompok utama sesuai jenis dan porsentase material sebagai bahan pembuatan-nya. Kelompok / klasifikasi stainless steel antara lain adalah sebagai berikut:

1. KELOMPOK STAINLESS STEEL MARTENSITIC

Martensitic memiliki kandungan chrome sebesar 12% sampai maksimal 14% dan carbon pada kisaran 0,08 – 2,0%. Kandungan karbon yang tinggi merupakan hal yang baik dalam me-responpanas untuk memberikan berbagai kekuatan mekanis, misalnya kekerasan baja.
Baja tahan karat kelas martensitic menunjukkan kombinasi baik terhadap ketahanan korosi dan sifat mekanis mendapat perlakuan panas pada permukaannya sehingga bagus untuk berbagai aplikasi. Baja tahan karat kelompok ini bersifat magnetis.
Pada kelompok atau klasifikasi martensic di bagi dalam beberapa tipe yang antara lain adalah:

A. TYPE 410

Memiliki kandungan chrome sebanyak 13% dan 0,15% carbon, jenis yang paling baik di gunakan pada pengerjaan dingin.

B. TYPE 416

Memiliki kandungan yang sama dengan type 410, namun ada penambahan unsur shulpur.

C. TYPE 431

Mengandung 175 chrome2,5% nikel dan 0,15% maksimum carbon.

2. KELOMPOK STAINLESS STEEL FERRITIC

Ferritic memiliki kandungan chrome sebanyak 17% dan carbon antara 0,08 – 0,2%. Memiliki sifat ketahanan korosi yang meningkat pada suhu tinggi. Namun sulit di lakukan perlakuan panas kepada kelompok stainless steel ini sehingga penggunaan menjadi terbatas, Baja tahan karat kelompok ini bersifat magnetis.
Pada kelompok atau klasifikasi ferritic di bagi dalam beberapa tipe yang antara lain adalah:

* TYPE 430

Memiliki kandungan chrome sebanyak 17%, dan kandungan baja yang rendah. Tahan sampaitemperature / suhu 800%, biasanya di buat dalam bentuk baja strip.

3. KELOMPOK STAINLESS STEEL AUSTENITIC

Austenitic memiliki kandungan chrome pada kisaran 17% – 25% dan Nikel pada kisaran 8 – 20%dan beberapa unsur / elemen tambahan dalam upaya mencapai sifat yang di inginkan. Baja tahan karat kelompok ini adalah non magnetic.
Pada kelompok atau klasifikasi austenitic di bagi dalam beberapa tipe yang antara lain adalah:

A. TYPE 304

Tipe ini dibuat dengan bahan dan pertimbangan ekonomis, sangat baik untuk lingkungan tercemar dan di air tawar namun tidak di anjurkan pemakaiannya yang berhubungan langsung dengan air laut.

B. TYPE 321

Merupakan variasi dari type 304 namun dengan penambahan titanium dan carbon secara proporsional. Lumayan baik untuk pengerjaan suhu tinggi.

C. TYPE 347

Mirip dengan type 321 tetapi dengan penambahan niobium (bukan titanium).

D. TYPE 316

Pada tipe ini ada penambahan unsur molibdenum 2% – 3% sehingga memberikan perlindungan terhadap korosi, baik di gunakan pada peralatan yang berhubungan dengan air laut. Penambahannikel sebesar 12% tetap mempertahankan struktur austenitic.

E. TYPE 317

Mirip dengan type 316, namun ada penambahan lebih pada unsur/elemen molybdenum sebesar3% – 4%, memberikan peningkatan ketika berhubungan langsung dengan air laut pada suhu /temperature dingin.

F. MOLY

Lebih dikenal dengan istilah UNS S31254, merupakan jenis yang memiliki ketahanan tinggi terhadap air laut karena tingginya kadar chromium dan molibdenum.

G. L GRADE

Memiliki kandungan carbon rendah (316L) dibatasi antara 0,03% – 0,035%, hal ini akan menyebabkan pengurangan kekuatan tarik.

4. KELOMPOK STAINLESS STEEL DUPLEX

Merupakan kelompok terbaru yang memiliki keseimbangan chromium, nikel, molibdenum dan Nitrogen pada campuran yang sama antara kelompok austenite dan kelompok ferit.
Hasilnya adalah sebuah kekuatan yang tinggi, sangat tahan terhadap korosi. Direkomendasikan pada suhu -50 sampai dengan +300 ° C. Biasanya di sebut uNS, sebagai merk dagang.
Beberapa type antara lain adalah:

A. UNS S31803

Ini merupakan kelas tipe duplex yang paling banyak di gunakan. Komposisi-nya adalah: 0,03%maksimum carbon, 22% chrome, 5,5% nikel dan 0,15 Nitrogen.

B. UNS S32750

Tipe duplex yang rendah menurut sifat mirip dengan type 316, tapi dua kali lipat kekuatan tarik-nya. Komposisi-nya adalah : 0,03% carbon, 23% chrome, 4% nikel dan 0,1% adalah nitrogen.

C. UNS S32750

Ini merupakan tipe super untuk kelompok duplex, ketahanan terhadap korosi yang meningkat. Komposisi dari type ini adalah: 0,03% maksimum carbon, 25% chrome, 7% nikel, 4% molibdenumdan 0,028 nitrogen.

Untuk itu Pemanas Air Tenaga Matahari "SOLAR SUNHOT" Menggunakan Material atau bahan baku dari Stainless Steel dengan Marine Grade 316 L. Yang mana Grade 316 L adalah yang terbaik di kelasnya. Atau Setara dengan Bahan Dasar Pembuatan Kapal (Plat Baja Kapal Laut).